Pecinta sepakbola era tahun 90-an pasti sangat mengenal klub asal Italia, AC Parma. Dari klub ini banyak pemain besar terlahir.
Sumber: http://id.ucnews.ucweb.com
Tiga trofi Coppa Italia, dua gelar Liga Europa, Piala Super Eropa dan Piala UEFA, terpasang rapi di rak piala klub. Era 90-an memang menjadi masa jaya klub yang berdiri tahun 1913 ini.
Parma juga salah satu klub penghasil pemain-pemain top dunia. Sebut saja Hernan Crespo, Enrico Chiesa, Hidetoshi Nakata, Juan Sebastian Veron, Fabio Cannavaro dan Gianluigi Buffon, adalah bagian dari era emas Parma.
Namun, Parma dijatuhkan hukuman untuk turun ke kasta empat Liga Italia dua tahun lalu, setelah dinyatakan bangkrut oleh Federasi Sepakbola Italia. Finansial mereka sangat lemah.
Musim 2014-2015, Parma menunda dua pertandingan mereka karena tidak ada biaya untuk operasional pertandingan. Saking sulitnya finansial klub, para pemain mencuci sendiri kostum mereka dan membeli minum dari hasil biaya kolektif semua penggawa klub.
Parma finis di urutan kedua klasemen Girone B dengan raihan poin 70 dari 38 pertandingan, dan layak naik ke Serie B lewat jalur play off. Sedangkan tim yang memuncaki klasemen di kasta ini adalah Venezia, yang memiliki selisih 10 poin.
"Kami seperti mengorbankan gigi dan kuku kami untuk bisa promosi ke Serie B. Hanya kami yang tahu bagaimana situasi yang kami alami," kata kapten tim, Alessandro Lucarelli, dikutip Daily Mail.
Tapi, di tengah badai ini, semangat yang ditunjukkan Parma layak mendapat acungan jempol. Perlahan mereka naik level. Dikutip Daily Mail, Parma musim depan akan berkompetisi di Serie B.
Sumber: http://id.ucnews.ucweb.com
Baca Juga:
Parma, Raksasa Eropa yang Siap Bangun dari Tidur Panjang
4/
5
Oleh
Inspire